NAMA : INTAN PUSPITASARI
NPM : 25314382
KELAS : 1TB03
KEBUDAYAAN DAN KEPRIBADIAN
Pertumbuhan dan Perkembangan Kebudayaan di
Indonesia
- Zaman Batu Tua (Palaeolithikum)
Alat-alat pada zaman batu tua,baik
itu bentuk ataupun permukaannya masih kasar, misalnya kapak genggam. Jenis
Kapak genggam seperti itu hanya ada di wilayah Eropa,Afrika, Asia Tengah,sampai
Punsjab(India),tetapi kapak genggam seperti itu tidak kita temukan di daerah
Asia Tenggara
Berdasarkan penelitian para ahli
prehistori, bangsa-bangsa Proto-Austronesia pembawa kebudayaan Neolithikum
berupa kapak batu besar ataupun kecil bersegi-segi berasal dari Cina
Selatan,menyebar ke arah selatan,lalu ke hilir sungai-sungai besar sampai ke
semenanjung Malaka,setelah itu menyebar ke Sumatera,Jawa,Kalimantan Barat,Nusa
Tenggara, sampai ke Flores, dan Sulawesi, dan berlanjut ke Filipina.
2. Zaman Batu Muda (Neolithikum)
Manusia pada zaman batu muda telah
mengenal dan memiliki kepandaian untuk mencairkan/melebur logam dari biji besi
dan menuangkannya ke dalam cetakan dan mendinginkannya. Oleh karena itulah
mereka mampu membuat senjata untuk mempertahankan diri dan untuk berburu serta
membuat alat-alat lain yang mereka perlukan.
Ciri – ciri
zaman batu muda :
- Mulai menetap dan membuat rumah,
- Membentuk kelompok masyarakat desa,
- Bertani,
- Berternak untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Bangsa-bangsa Proto-austronesia
yang masuk dari Semenanjung Indo-China ke Indonesia membawa kebudayaan Dongson,
dan menyebar di Indonesia. Materi dari kebudayaan Dongson berupa
senjata-senjata tajam dan kapak berbentuk sepatu yang terbuat dari bahan
perunggu.
Kebudayaan Hindu, Budha, dan Islam di
Indonesia
- Kebudayaan Hindu dan Budha
Pada abad ke-3 dan ke-4 agama hindu
mulai masuk ke Indonesia di Pulau Jawa. Perpaduan atau akulturasi antara
kebudayaan setempat dengan kebudayaan itu sendiri. Sekitar abad ke 5 ajaran Budha masuk ke
indonesia, khususnya ke Pulau Jawa. Agama Budha dapat dikatakan berpandangan
lebih maju dibandingkan Hinduisme,sebab budhisme tidak menghendaki adanya
kasta-kasta dalam masysrakat. Walaupun demikian, kedua agama tersebut di
Indonesia khususnya di Pulau Jawa,tumbuh dan berdampingan secara damai. Baik
penganut hinduisme maupun budhisme masing-masing menghasilkan karya- karya
budaya yang bernilai tinggi dalam seni bangunan, arsitektur, seni pahat, seni
ukir, maupun seni sastra, seperti tercermin dalam bangunan,banyak relief yang
diabadikan dalam candi-candi di Jawa Tengah maupun di Jawa Timur,diantaranya
yaitu : Borobudur,Mendut,Prambanan,Kalasan,Badut,Kidal,Jago,Singosari, dll.
- Kebudayaan Islam
Pada abad ke 15 da 16 agama islam telah
dikembangkan di Indonesia oleh para pemuka-pemuka islam yang disebut Walisongo.
Titik penyebaran agama Islam pada abad itu terletak di Pulau Jawa. Sebenarnya agama
Islam yang masuk ke Indonesia,khususnya di Pulau Jawa sendiri sebelum abad ke
11 telah ada wanita islam yang meninggal dan dimakamkan di Kota Gresik. Masuknya
agama Islam ke Indonesia berlangsung secara damai. Hal ini di karena masuknya
Islam ke Indonesia tidak secara paksa.
Pada abad ke 15 ketika kejayaan maritim
Majapahit mulai surut ,berkembanglah negara-negara pantai yang telah merongrong
kekuasaan dan kewibawaan majapahit yang berpusat pemerintahan di pedalaman.
Negara- negara yang dimaksud adalah Negara malaka di Semenanjung Malaka,Negara
Aceh di ujung Sumatera,Negara Banten di Jawa Barat,Negara Demak di Pesisir
Utara Jawa Tengah,dan Negara Goa di Sulawesi Selatan . Dalam proses
perkembangannya negara-negara tersebut dikendalikan oleh para pedagang. Pedagang
kaya dan golongan bangsawan kota- kota pelabuhan nampaknya telah terpengaruh
dan telah menganut agama Islam. Daerah-daerah yang belum tepengaruh oleh
kebudayaan Hindu, agama Islam mempunyai pengaruh yang mendalam dalam kehidupan
penduduk. Daerah - daerah yang kental akan unsur kebudayaan islam yaitu seperti
Aceh, Banten,Sulawesi Selatan,Sumatera Timur,Sumatera Barat,dan Pesisr
Kalimantan.
Kebudayaan Barat
Unsur kebudayaan barat juga telah
memberi warna terhadap corak lain dari kebudayaan dan kepribadian bangsa
Indonesia. Masuknya budaya Barat ke Indonesia yaitu ketika kaum kolonialis atau
penjajah masuk ke Indonesia, terutama bangsa Belanda. Penguasaan dan kekuasaan
perusahaan dagang Belanda (VOC) dan berlanjut dengan pemerintahan kolonialis Belanda,
di kota-kota propinsi, kabupaten muncul bangunan-bangunan dengan bergaya
arsitektur Barat. Dalam waktu yang sama,dikota-kota pusat pemarintahan,
terutama di Jawa, Sulawesi Utara, dan Maluku berkembang dua lapisan sosial
yaitu Lapisan sosial yang terdiri dari kaum buruh, dan kaum pegawai.
Sehubungan
dengan itu penjelasan UUD’45 memberikan rumusan tentang kebudayaan bangsa
Indonesia yaitu adalah : kebudayaan yang timbul sebagai buah usaha budi rakyat
Indonesia seluruhnya, termasuk kebudayaan lama dan asli yang ada sebagai puncak
kebudayaan di daerah-daerah di seluruh Indonesia. Dalam penjelasan UUD’45
ditujukan ke arah mana kebudayaan itu diarahkan,yaitu menuju kearah kemajuan
budaya dan persatuan,dengan tidak menolak masuknya kebudayaan asing yang dapat
mengembangkan kebudayaan bangsa sendiri serta mempertinggi derajat kemanusiaan
bangsa Indonesia.
Sumber
: